Test Drive Dulu Sebelum Pesta Tahun Baru 2025 – Sebuah Cerita
Malam itu terasa sedikit berbeda. Langit mendung, udara dingin, tapi ada kehangatan yang sulit dijelaskan. Kami memutuskan untuk pergi minum di tempat favorit kami, seperti biasa, mencari obrolan santai dan tawa yang tak berujung.
Namun, sebelum kami beranjak, dia menghentikan langkahku di ambang pintu. “Tunggu sebentar,” katanya, sambil menatapku dengan senyum kecil yang selalu membuatku tenang. Tanpa berkata banyak, dia melangkah mendekat dan memelukku.
Itu bukan pelukan yang tergesa-gesa, juga bukan pelukan yang penuh basa-basi. Itu adalah pelukan yang tulus—hangat, nyaman, dan seolah berbicara lebih dari ribuan kata yang tak terucapkan. Seketika aku merasa semua hal berat yang memenuhi pikiran menghilang.
“Kamu butuh ini,” katanya pelan, masih memelukku erat. Aku hanya bisa tersenyum. Dia benar.
Saat kami akhirnya keluar dan melangkah menuju tempat tujuan, ada rasa ringan yang menggantikan beban sebelumnya. Pelukan itu seperti pengingat bahwa di tengah hiruk-pikuk dunia ini, ada momen kecil yang bisa membuat segalanya lebih baik.
Dan malam itu, minuman yang kami pesan terasa lebih enak, obrolan lebih menyenangkan, dan tawanya lebih merdu. Semua berawal dari sebuah pelukan sederhana yang menghangatkan jiwa.